Wednesday, January 19, 2011

Review Pecha Kucha Night Semarang Vol #3, Hotel Telomoyo, Semarang, 27 November 2010

1. Tunggal – Bike To Work Semarang
Tunggal yang tergabung dalam komunitas Bike To Work Semarang menceritakan semangat yang ingin ditunjukkan oleh komunitas ini untuk membawa suatu perubahan ke arah yang lebih baik, baik untuk diri kita maupun untuk bumi. Di tengah kepungan deru dan kenyamanan kendaraan bermotor dan mobil tak sekalipun mematahkan semangat mereka untuk berusaha membawa perubahan karena semua itu terpatahkan oleh semangat dan komunitas yang saling mendukung.

2. Bayu – InstaFX education Centre
InstaForex.com adalah perusahaan InstaForex Companies Group, sebuah perusahaan yang berpusat di rusia yang telah memberikan layanan online-trading ke pelanggan di seluruh dunia sejak tahun 2007. Saat ini klien Instaforex lebih dari 50 negara yang kebanyakan di antaranya adalah Eropa dan Asia. Ratusan trader, yang menginvestasikan dananya dalam bentuk investasi valuta asing, telah membuka rekening di InstaForex.com setiap harinya. Sedangkan InstaFX education centre sendiri merupakan suatu tempat edukasi forex.

3. Gilang – Prisma
Prisma merupakan singkatan dari Perhimpunan Seni Foto Mahasiswa yang merupakan suatu organisasi kemahasiswaan di Universitas Diponegoro. Di sini Gilang sebagai ketua Prisma menceritakan mengenai apa itu Prisma dan kegiatan-kegiatan yang Prisma adakan baik recruitment, training, tour, dan berbagai macam kegiatan lain.

4. Charles – Retro
Retro Creative House memiliki titik fokus untuk bergerak dalam bidang periklanan. Hasil-hasil olahan mereka pun sudah pernah kita saksikan di layar kaca yang kita miliki di rumah masing-masing atau melalui media massa nasional. Namun tak menutup kemungkinan mereka juga bergerak dalam bidang lain yang sedikit tak jauh-jauh dari dunia periklanan, di mana suatu tampilan yang menarik menjadi titik fokus seperti pengambilan dan pengolahan gambar untuk keperluan prewedding dan tak kalah menarik, Retro Creative House ini pun juga berkecimpung dalam audio recording. Dengan melihat beragamnya dunia yang digeluti tak mengherankan bahwa Retro Creative House memiliki tempat yang sangat representatif untuk menjalankan aktivitas mereka.

5. Tjandra – Cutting Stiker “Mbahe”
Cutting Stiker “Mbahe” yang berdomisili di Ambarawa ini begitu terkenal di domisilinya. Ia melayani berbagai macam pesanan stiker untuk motor, mobil, truck, dan lainnya. Bisnis yang bermodal kecil namun menghasilkan untung besar ini juga sering mengikuti ajang kontes modifikasi untuk motor sebagai penggarap motor.

6. Agus Salim – Spesialis Pelukis Bebek
Menceritakan perjalanannya mengarungi dunia seni rupa hingga akhirnya menjadi spesialis pelukis bebek yang begitu digemari terutama dari kalangan atas.

7. Indra – Desain Otomotif
Indra yang bergerak dalam teknik rancang desain otomotif menceritakan tentang desain-desain otomotif yang ia rancang dan kendaraan-kendaraan jenis apa yang biasa ia rancang. Selain itu ia juga sedikit berbicara mengenai bisnis dalam dunia desain otomotif.

8. Nico – Penggemar Anjing
Nico, seorang mahasiswa Undip, berkisah tentang asal mula ia mulai menggemari anjing yang berasal dari ketidaksengajaan. Ia pun berkisah jenis-jenis anjing apa yang ia pelihara dan aktivitas-aktivitasnya yang dilalui bersama anjing-anjing kesayangannya. Selain kisah yang menggembirakan, ia memiliki cerita sedih ketika anjingnya mati setelah melakukan operasi potong kuping.

9. Aim – Play On
Play On hampir serupa dengan Retro Creative House, mereka juga bergerak di bidang periklanan yang digawangi oleh para mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip.

10. Indra – Loenpia dot Net
Di era kejayaan blog munculah bloger-bloger di sekitar kita. Dengan banyaknya bloger maka dirasa perlu dibentuknya suatu komunitas bloger yang visinya untuk menampung kaum bloger untuk menunjukkan eksistensi diri di dunia maya. Maka dari semangat itulah dibetuklah Loenpia dot Net, merupakan komunitas bloger yang cukup besar dan berdomisili di kota Semarang. Dengan dibentuknya komunitas ini, maka mereka kaum bloger di Semrang yang tergabung dalam komunitas ini mengangkat segala sesuatu yang berbau kota Semarang yang fungsinya untuk mempromosikan kota kita tercinta ini.

11. Ming Light Fotography
Di sini Ming mencoba menjelaskan suatu seni fotografi yang dinamakan SteeleLight Photografy, yang belum banyak diminati dan ditekuni komunitas fotografer di Semarang. Line di Fotografi yang lebih condong untuk Produk Jadi ini menambah wacana baru bagi Publik Semarang. Great ..!!

Sekilas PechaKuchaNightSemarang Vol#2, 20 Agustus 2010, Hotel Telomoyo, Semarang

Thank you for Roti Fresh untuk review nya yang menarik di bawah ini :

Ini Kali keduanya Pecha Kucha diadakan di Semarang.

Kegiatan Networking dengan strategi 20×20 sudah sejak 2003 diadakan, di Tokyo tepatnya. Konsep 20 Orang berbagi dengan 20 Slides dalam waktu 20 detik perslide ini siap di presentasikan kepada publik. Kegiatan Pecha Kucha di Semarang sendiri dimulai pada awal tahun 2010.

20 Agustus 2010, Pecha Kucha vol 2 yang diselenggarakan di Hotel Telomoyo, Jalan Gajah Mada Semarang menampilkan 12 presenter dari berbagai background ini amat menarik. Antusiasme penonton pun tak kalah oleh semangat presenter yang berdiri didepan untuk berbagi. Ini sedikit review dari presenter dan pengalamannya di Pecha Kucha #Volume 2 :

1. Azisah Nur Hapsari

Berbagi tentang bagaimana cara menjaga kelurahan Kebon Dalam menjadi kelurahan yang bersih dan nyaman. Disini beliau mempersentasikan bagaimana mengajak masyarakat untuk memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya. Dimulai dari membuat tagline “Global Warming is not cool’ hingga bekerjasama dengan mitra perusahaan peduli lingkungan.

2. Yohanes Wijaya, Kolektor batu Mulia

Yohanes Wijaya adalah seorang pengusaha batu Mulia yang berasal dari Kudus. Di Pecha Kucha ini beliau menjelaskan macam-macam batu mulia, dari Asli, imitasi hingga yang palsu. Tidak hanya itu saja, beliau juga berbagi bagaimana cara untuk merawat batu mulia.

3. DJ Nino

Perkembangan alat-alat musik DJ yang dishare oleh pemilik sekolah DJ yang di berada di Pleburan barat (DEo Holic cafe). Dimulai dari piringan Hitam besar hingga berbentuk CD Digital yang lebih mudah dikendalikan untuk meramu inovasi musik.

4. Robertus Eko,

Robertus Eko bercerita mengenai kelompok minoritas yang bernama Pangestu (Paguyuban Ngesti Tunggal). kelompok ini bermula karena masyarakat sudah mulai menduakan Tuhan dengan menyembah berhala. Passion yang dimiliki oleh kelompok minoritas ini adaah ” Tidak ingin besar, Kecil namun berkualitas.”

5. Wintarto (Wiwien)

Wapimred Gradasi Magazine ini berbagi tentang bagaimana cara untuk menulis. Wiwin menjawab pertanyaan mengapa kita harus menulis, menurut dia menulis itu adalah berbagi ide, seni informasi, dan mental health. Secara garis besar ia share tentang aktivitas dari Gradasi Magazine yang tidak hanya menulis di majalah saja, namun Gradasi pernah membuat serial FTV di Cakra TV Semarang.

6. Rudi Wang

Pemilik Satpam Kita, sebuah perangkat penangkap nyamuk teknologi Nano ini memiliki keinginan untuk mengekspor barangnya keluar negeri. Ia merasa bahwa hasil produksi dari penangkap nyamuknya adalah perangkat yang hemat energi dan unik dengan design Batik ciri Khas Indonesia.

7. Gratiria Hutami

Presiden Aisec LC Undip ini berbagi sebuah organisasi yang sudah go Global. Aktifitas Sosial dan Student Exchange yang dilakukan oleh pemuda dari Indonesia dan negara lainnya dengan membawa kalimat Peace & Fulfillment Human Kinddemi terciptanya sebuah kedamaian di dunia.

8. Sisilia Dewayani

Pemilik Ini itu Butik berbagi pengalaman tentang Kreatif jangan sampai dibatasi oleh keterbatasan yang ada. Cara pemasaran yang dilakukan oleh Sisil ini dilakukan melalui ONline, yaitu dengan menggunaka Facebook. Namun tidak hanya berhenti sampai disitu saja, pemilik butik ini juga melakukan aktivitas online diantaranya, melakukan rumpi atau arisan dan pelatihan Make-Up bagi para pelanggannya. Penggabungan aktivitas online dan ofline membuat Sisil mampu menggandeng pelanggannya .

9. Dikky Mahasati

Ilustrator Indie ini bekerja melalui hobby yang diawali dengan passion. Beberapa karyanya ditampilkan dalam acara berbagi ini. Yang menurut ia menarik hingga jatuh cina pada karakter adalah, Sekali karakter diciptakan, itu tidak akan pernah dilupakan.

10. Hansen

Mahasiswa Ekonomi Undip ini menjual kaos dengan design kaos yang cukup unik. Ia mendesign kaosnya dengan emotion yang positif, karena tujuan dari menjual baju ini adalah untuk mencerdaskan dunia tanpa membodohi manusia. Visi yang diangkat oleh emotional digital clothing adalah mendidik, gaul, santai, inovasi, new, and different.

11. Ferry

Pemilik dari Kanaan Printing ini memberikan pencerahan bagaimana cara kita memilih sebuah printer dan menggunakan isi tinta printer dengan baik.

12. Eko Kaf

Penulis buku sukses tentang pengaktifan indera ke 6 bercerita bagaimana bukunya sukses dipasaran. Buku Dahsyatnya Indera ke Enam ini menceritakan bagaimana memfungsikan indera yang mempunyai kekuatan tanpa batas. Menurutnya kebiasaan penggunaan panca indera dan pengabaian indera ke enam yang menjadi penghalang aktifnya indera ke 6 di dalam tubuh individu.

Ke 12 presenter ini berbagi mengenai apa yang dilakukan, dialami, dan dimiliki oleh mereka dengan cara yang asyik, hingga penonton merasa worth it untuk merogoh kocek sebesar Rp.20.200,- . Selain acara inti Share yang dilakukan, panitia juga membagikan beberapa doorprize untuk para penonton sebagai bentuk apresiasi pada penonton yang telah hadir.

Kesuksesan yang diraih dan dimiliki saat ini bukan milik kita sendiri, maka itu harus dibagi dengan orang lain agar sekitar dapat merasakan keusksesan yang dimiliki oleh kita. Maka disinilah ada Pecha Kucha.

Keep Sharing, guys. We’re Social beings.